Advertise

 
Wednesday, May 29, 2019

KEUTAMAAN SHALAT TERAWIH

0 comments

        Shalat Tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunnat ini adalah selepas isya, shalat ini bisa dikerjakan sendiri maupun berjamaah, tetapi kebanyakan orang mengerjakannya secara berjamaah.


Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa ‘Aisyah R.A. isteri Nabi Muhammad berkata, "Rasulullah selalu mengerjakan salat (malam) pada waktu antara selesai salat isya', yang disebut orang "atamah" hingga fajar, sebanyak sebelas rakaat." [H.R. Muslim].

      Ada perbedaan pendapat tentang jumlah rakaat pada  shalat tarawih. Sebagian pendapat  mengatakan delapan rakaat, Ada pula yang mengatakan dua puluh rakaat. Namun Sayidina Umar melaksanakan shalat tarawih dua puluh rakaat seperti yang dikerjakan oleh ulama salaf Imam Syafii.
     Cara mengerjakan shalat tarawih sama seperti mengerjakan shalat yang lain, yaitu dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam. Shalat tarawih berjumlah 20 rakaat dan dikerjakan masing-masing dua rakaat dengan satu salam. Jadi apabila kita mengerjakan shalat tarawih 20 rakaat maka terdapat 10 salam di dalamnya, baik shalat itu dilakukan secara berjamaah maupun sendirian.
Niat Shalat Tarawih
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafalkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat. Namun sebagian ulama selain madzhab Maliki, menjelaskan hukum melafalkan niat adalah sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.
Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dalam madzhab Syafi’i, niat shalat tarawih sebagai makmum dilafalkan sebagai berikut: أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatat taroowihi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
Sedangkan niat shalat tarawih sebagai imam lafadznya sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatat taroowihi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala”

 Keutamaan Shalat Tarawih:

1. Diampuni Allah
Secara khusus, shalat tarawih yang dikerjakan dengan ikhlas akan mendatangkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dosa-dosa terdahulu akan diampuniNya sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa bangun pada malam bulan Ramadhan karena iman dan mengarapkan perhitungan dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Muslim)

2. Sholat Sunnah Paling Utama
Shalat tarawih disebut juga sebagai qiyamu Ramadhan. Ia adalah shalat malam pada bulan Ramadhan. Karenanya, ia juga memiliki keutamaan shalat malam pada umumnya sebagaimana sabda Rasulullah:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ
“Shalat yang paling afdhol setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. An Nasa’i)

3. Kemuliaan dan Kewibawaan
Orang yang shalat malam, termasuk shalat tarawih, akan dianugerahi Allah kemuliaan dan kewibawaan.
وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ
“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan)

4. Kebiasaan Orang Shalih
Sholat malam merupakan kebiasaan orang-orang shalih terdahulu. Maka siapa yang mengerjakannya, ia pun dicatat sebagai orang-orang shalih sebagaimana mereka.
“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)


Penulis: Afnidar & Miftahul Jannah
Editor    : Nadia Ulfa

 
republikkom © 2014 | Designed By Blogger Templates