Advertise

 
Tuesday, May 14, 2019

MENUNGGU HADIRMU

0 comments

APA ITU LAILATUL QADAR?
SEKILAS TENTANG LAILATUL QADAR



Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan, yang dalam Al Qur’an  digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surah Al Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.

            Salah satu keistimewaan yang diberikan oleh Allah swt. kepada umat Muhammad saw., yakni umat muslim dan tidak diberikan kepada umat lainnya ialah adanya hitungan pahala yang berlipat ganda.  Dalam syari`at Islam orang yang melakukan kebaikan satu akan dibalas oleh Allah swt. dengan sepuluh kali lipat, sebaliknya apabila dia melakukan kejahatan, Allah hanya akan membalasnya sesuai dengan kadar kejahatan yang dilakukannya.  (al-Quran surat al-An`am ayat 161).
            Bahkan lebih dahsyat lagi pada setiap bulan Ramadlan, Allah swt.  memberikan satu malam diantara malam-malam di bulan yang suci tersebut yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Malam Agung tersebut biasa disebut dengan nama  malam seribu bulan atau lailatul qadar.  Informasi  mengenai lailatul qadar ini dapat dibaca dalam surat al-Qadar, yang artinya: 

Sesungguhnya Kami (Allah) telah menurunkan al-Qur’an pada  Lailatul Qadar.  Tahukah kamu apa itu lailatul qadar? Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Malaikat dan Ruh turun pada malam itu dengan ijin Tuhan Mereka untuk
segala urusan.  Damai dan sejahteralah
lailatul qadar itu hingga terbit fajar. 
            Demikian besar motivasi yang diberikan oleh Allah swt. kepada umat Muhammad ini dalam rangka mendapatkan pahala sebagai investasi dan bekal menempuh kehidupan akhirat yang kekal.  Konon hal ini diberikan oleh Allah sebagai imbangan terhadap umat terdahulu yang diberikan umur sangat panjang. Umat Nabi Nuh misalnya dapat bertahan sampai seribu tahun, dan juga umat Nabi-Nabi lain yang umur  mereka mencapai ratusan tahun, sehingga mereka dapat beribadah kepada Allah dalam waktu yang  panjang dan  mendapatkan pahala yang sangat banyak.
            Sedangkan umat Muhammad saw rata-rata hanya dapat bertahan sekitar enam puluh sampai tujuh puluhan tahun, dan hanya beberapa saja yang menyentuh angka seratus,   sehingga mereka tidak akan dapat mengimbangi kebaikan umat terdahulu yang dapat mengumpulkan pahala cukup banyak tersebut. Karena  untuk kepentingan itulah, maka meskipun  umat Muhammad saw. hanya diberikan umur yang  pendek, tetapi tetap dapat mendapatkan pahala yang cukup banyak, dan bahkan dapat melebihi yang dikumpulkan oleh umat terdahulu yang dapat bertahan hidup dalam  masa ratusan tahun.
          Sementara itu apabila dipandang dari sisi lain, lailatul qadar ini sesungguhnya merupakan
suatu upaya rohani dalam rangka ketaatan yang tulus bagi setiap hamba
Tuhan. Sebagai sebuah upaya, lailatul qadar ternyata mempunyai pengaruh luar biasa bagi umat yang taat.  Bagaimana tidak, secara nalar sesungguhnya dapat dimengerti apabila kewajiban puasa yang ditujukan kepada umat Islam satu bulan penuh di bulan Ramadlan itu merupakan suatu beban tersendiri, yang tentunya akan dirasakan sebagai suatu yang tidak ringan, lebih-lebih setelah berjalan sekian lama, semakin mendekati akhir tentu penyakit lesu, lelah, capai, malas dan lain sebagainya  sering menghinggapi orang yang berpuasa dan ibadah malamnya. Tetapi dengan pemberian motivasi yang bermacam bentuknya, menjadikan beban yang  terasa berat tersebut justru berbalik menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dan bahkan dirindukan. 
            Berbagai motivasi yang dapat direkam dari beberapa riwayat, antara lain:  (1). Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadlan ( dalam riwayat lain melakukan ibadah malam Ramadlan) dengan didasari iman dan hanya  mencari keridlaan Allah semata, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah swt., (2).  Pada bulan Ramadlan pintu neraka akan ditutup oleh Allah dan pintu surga dibuka-Nya lebar-lebar, serta setan dan iblis dibelenggu, (3).   Bau mulut orang yang sedang berpuasa menurut Allah itu lebih harum ketimbang minyak misik, (4). Awal bulan Ramadlan merupakan kasih sayang Allah, pertengahannya  merupakan ampunan-Nya dan akhir Ramadlan merupakan pembebasan Tuhan dari neraka ( bagi yang melakukan puasa di dalamnya), dan yang paling dahsyat adalah diberikannya satu malam di bulan suci ini yang nilainya lebih baik  ketimbang seribu bulan.
          Khusus lailatul qadar ini, Allah menempatkannya pada malam-malam  sepuluh hari terakhir.  Tentu hal ini bukan tidak ada maksud dan tujuan.  Secara nalar pula bahwa menjalankan puasa dan ibadah shalat pada malamnya secara terus menerus, tentu akan menimbulkan sedikit kelesuan dan kebosanan, dan itu biasanya terjadi setelah berlangsung  sekian lama. Dalam satu bulan, setelah dua puluh hari berlangsung, tentu rasa capekdan kebosanan  akan menghinggapi setiaporang. Justru karena itulah dalam rangka
memompa kembali semangat umat yang  akan
loyo tersebut Allah memberikan motivasi yang sangat hebat pengaruhnya bagi orang yang  mengejar ridla dan pahala dari-Nya. 

Semoga Bermanfaat ;)


Penulis: Afnidar
Editor: Nadia Ulfa & Miftahul Jannah
 
republikkom © 2014 | Designed By Blogger Templates