APA ITU LAILATUL QADAR?
SEKILAS TENTANG LAILATUL QADAR
Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, malam
ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan, yang dalam Al Qur’an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari
seribu bulan.
Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang
keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surah Al Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.
Salah satu keistimewaan yang diberikan oleh Allah swt. kepada umat Muhammad saw.,
yakni umat muslim dan tidak diberikan
kepada umat lainnya ialah adanya hitungan pahala yang berlipat ganda. Dalam syari`at Islam orang
yang melakukan kebaikan satu akan dibalas oleh Allah
swt. dengan sepuluh kali lipat, sebaliknya
apabila dia melakukan kejahatan, Allah hanya akan membalasnya sesuai dengan
kadar kejahatan yang dilakukannya. (al-Qur’an surat al-An`am
ayat 161).
Bahkan lebih dahsyat lagi pada setiap bulan Ramadlan, Allah
swt. memberikan satu malam diantara malam-malam di bulan yang suci tersebut yang nilainya lebih
baik daripada seribu bulan. Malam Agung tersebut biasa disebut dengan nama malam seribu bulan atau
lailatul qadar. Informasi mengenai
lailatul qadar ini dapat dibaca dalam surat al-Qadar, yang artinya:
Sesungguhnya Kami
(Allah) telah menurunkan al-Qur’an pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apa itu lailatul
qadar? Lailatul qadar itu lebih baik
daripada seribu bulan. Malaikat dan Ruh turun pada malam itu dengan ijin
Tuhan Mereka untuk
segala urusan. Damai dan sejahteralah lailatul qadar itu hingga terbit fajar.
segala urusan. Damai dan sejahteralah lailatul qadar itu hingga terbit fajar.
Demikian besar motivasi yang diberikan oleh Allah swt. kepada umat Muhammad
ini dalam rangka mendapatkan pahala
sebagai investasi dan bekal menempuh kehidupan akhirat yang kekal. Konon hal ini diberikan oleh Allah
sebagai imbangan terhadap umat terdahulu yang diberikan
umur sangat panjang. Umat Nabi Nuh
misalnya dapat bertahan sampai seribu tahun, dan juga umat Nabi-Nabi lain yang
umur mereka mencapai ratusan tahun, sehingga mereka dapat beribadah kepada Allah dalam waktu
yang panjang dan mendapatkan pahala yang sangat banyak.
Sedangkan umat Muhammad saw
rata-rata hanya dapat bertahan sekitar enam puluh sampai tujuh puluhan tahun, dan hanya beberapa saja yang menyentuh
angka seratus, sehingga mereka tidak akan dapat mengimbangi kebaikan umat terdahulu yang dapat mengumpulkan
pahala cukup banyak tersebut. Karena untuk kepentingan itulah,
maka meskipun umat Muhammad saw. hanya diberikan umur
yang pendek, tetapi tetap dapat mendapatkan pahala yang cukup banyak, dan bahkan dapat melebihi
yang dikumpulkan oleh umat terdahulu
yang dapat bertahan hidup dalam masa ratusan tahun.
Sementara itu apabila dipandang dari sisi lain, lailatul
qadar ini sesungguhnya merupakan
suatu upaya rohani dalam rangka ketaatan yang tulus bagi setiap hamba Tuhan. Sebagai sebuah upaya, lailatul qadar ternyata mempunyai pengaruh luar biasa bagi umat yang taat. Bagaimana tidak, secara nalar sesungguhnya dapat dimengerti apabila kewajiban puasa yang ditujukan kepada umat Islam satu bulan penuh di bulan Ramadlan itu merupakan suatu beban tersendiri, yang tentunya akan dirasakan sebagai suatu yang tidak ringan, lebih-lebih setelah berjalan sekian lama, semakin mendekati akhir tentu penyakit lesu, lelah, capai, malas dan lain sebagainya sering menghinggapi orang yang berpuasa dan ibadah malamnya. Tetapi dengan pemberian motivasi yang bermacam bentuknya, menjadikan beban yang terasa berat tersebut justru berbalik menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dan bahkan dirindukan.
suatu upaya rohani dalam rangka ketaatan yang tulus bagi setiap hamba Tuhan. Sebagai sebuah upaya, lailatul qadar ternyata mempunyai pengaruh luar biasa bagi umat yang taat. Bagaimana tidak, secara nalar sesungguhnya dapat dimengerti apabila kewajiban puasa yang ditujukan kepada umat Islam satu bulan penuh di bulan Ramadlan itu merupakan suatu beban tersendiri, yang tentunya akan dirasakan sebagai suatu yang tidak ringan, lebih-lebih setelah berjalan sekian lama, semakin mendekati akhir tentu penyakit lesu, lelah, capai, malas dan lain sebagainya sering menghinggapi orang yang berpuasa dan ibadah malamnya. Tetapi dengan pemberian motivasi yang bermacam bentuknya, menjadikan beban yang terasa berat tersebut justru berbalik menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dan bahkan dirindukan.
Berbagai motivasi yang dapat direkam dari beberapa riwayat, antara
lain: (1). Barang
siapa yang berpuasa
di bulan Ramadlan ( dalam riwayat lain melakukan ibadah
malam Ramadlan)
dengan didasari iman dan hanya mencari keridlaan
Allah semata, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh
Allah swt., (2). Pada bulan Ramadlan pintu neraka akan
ditutup oleh Allah
dan pintu surga dibuka-Nya lebar-lebar, serta setan dan
iblis dibelenggu,
(3). Bau mulut orang yang sedang berpuasa
menurut Allah itu lebih harum ketimbang minyak misik, (4).
Awal bulan Ramadlan
merupakan kasih sayang Allah, pertengahannya merupakan
ampunan-Nya dan
akhir Ramadlan merupakan pembebasan Tuhan dari neraka (
bagi yang melakukan
puasa di dalamnya), dan
yang paling dahsyat adalah diberikannya
satu malam di bulan suci ini yang nilainya lebih baik ketimbang
seribu bulan.
Khusus lailatul qadar ini, Allah menempatkannya pada
malam-malam sepuluh hari terakhir. Tentu hal ini bukan
tidak ada maksud dan tujuan. Secara
nalar pula bahwa menjalankan
puasa dan ibadah shalat pada
malamnya secara terus menerus, tentu akan menimbulkan sedikit kelesuan dan kebosanan, dan itu biasanya
terjadi setelah berlangsung sekian lama. Dalam satu bulan, setelah
dua puluh hari berlangsung, tentu rasa capekdan kebosanan akan
menghinggapi setiaporang. Justru
karena itulah dalam rangka
memompa kembali semangat umat yang akan loyo tersebut Allah memberikan motivasi yang sangat hebat pengaruhnya bagi orang yang mengejar ridla dan pahala dari-Nya.
memompa kembali semangat umat yang akan loyo tersebut Allah memberikan motivasi yang sangat hebat pengaruhnya bagi orang yang mengejar ridla dan pahala dari-Nya.
Semoga Bermanfaat ;)
Penulis: Afnidar
Editor: Nadia Ulfa & Miftahul Jannah
Post a Comment