sumber: mesjid bujang salim
Sedikit cerita. Dibangun pada tahun 1921 dengan semangat memperkuat persatuan dan kesatuan. Kala itu, belum ada masjid di kawasan yang kini masuk wilayah kecamatan Dewantara, sehingga masyarakat setempat harus melaksanakan shalat jamaah dirumah masing-masing atau di meunasah dengan kondisi yang terbatas. Kondisi ini mendapat perhatian dari bangsawaan kerajaan islam Teuku Rhi Bujang alias T Bujang slamat bin Rhi Mahmud. Pria pemberani yang kerap menentang kolonial Belanda ini merupakan pahlawan perintis kemerdekaan RI yang berasal dari Nisam.Masjid ini terletak di jalan Ramai Keude Krueng Geukuh, desa Beuringin Dua, kecamatan Dewantara, kabupaten Aceh Utara, provinsi Aceh, Indonesia
Teuku Bujang Slamat memprakarsai pembangunan masjid di atas tanahnya yang berada di pusat keude Krueng Geukuh dengan ukuran 20 x 15 meter. Namun, sebelum dapat meletakkan batu pertama pendirian masjid tersebut, tahun 1921 Teuku Bujang diasingkan ke Papua, karena menentang kolonial Belanda. Bahkan, untuk menghilangkan pengaruhnya dari negeri ini, Bujang Slamat diasingkan sampai ke Australia, dan kemudian masjid ini terus dilanjutkan oleh masyarakat sekitar.
Dan kemudian pembangunan masjid ini dilanjutkan Uleebalang asal Dewantara, Ampon Hanafiah. Hingga kemudian berhasil dibangun masjid sederhana dengan ukuran 20 x 15 meter. Tahun 1980 dibawah pimpinan tokoh masyarakat. Tgk H A Gani masjid ini diperluas dari ukuran 20 x 15 meter menjadi 40 x 30 meter. Tahun 1990 statusnya menjadi Masjid Besar Bujang Salim.
Jangan lupa terus pantau web kami di http://www.republikkom.net
Penulis : Cut Sira Novita
Post a Comment