Rumah Cut Meutia merupakan sebuah museum yang dulunya rumah tinggal bagi pahlawan Cut Meutia, terdapat beberapa koleksi benda bersejarah serta menawarkan keindahan alam sekitar yang asri.Rumah Cut Meutia adalah warisan sejarah yang kini menjadi museum untuk mengenang jasa beliau dalam membela tanah air.Rumah Cut Meutia berada pada Desa Masjid Pirak, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.Terdapat beberapa jalan menuju ke Rumah Cut Meutia yang bisa dipilih wisatawan. Salah satunya yaitu dengan menggunakan Jalan Medan-Banda Aceh lalu menuju ke Kecamatan Matang Kuli. Dari pusat Kecamatan Matang Kuli, letak dari museum ini sudah tak jauh lagi hanya sekitar 3 kilometer saja. Kondisi jalannya pun sudah diaspal dengan baik walaupun masih terdapat beberapa lubang yang ditemui, serta wisatawan akan disajikan dengan pemandangan hamparan sawah ketika menuju ke museum ini.
Sebagai bentuk program VISIT ACEH, Pemerintahan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam sering sekali mempromosikan keindahan alamnya. Namun belum mengeksplorasi bangunan bersejarah lainnya. Sebagai contoh adalah Rumah Cut Meutia. Bangunan sejarah ini sebenarnya mempunyai potensi untuk dikembang.
Cut Nyak Meutia atau dikenal dengan Cut Meutia adalah pahlawan wanita dari Aceh yang terkenal selain Cut Nyak Dien. Cut Meutia selama 20 tahun telah memimpin perjuangan melawan penjajahan Belanda di wilayah Aceh Utara. Dari rumahnya inilah beliau aktif dalam memimpin dan mengatur strategi peperangan melawan Belanda itu.
Sama seperti Rumoh (sebutan untuk rumah adat) Aceh yang lainnya, Rumah Cut meutia yang sekarang dijadikan museum, rumah ini memiliki 16 tiang penyangga. Bagi masyarakat Aceh membangun rumah bukan sekedar sebagai hunian saja, tetapi merupakan ekspresi keyakinan terhadap Tuhan.
Pengaruh keyakinan masyarakat Aceh terhadap arsitektur bangunan rumahnya dapat dilihat pada orientasi rumah yang selalu berbentuk memanjang dari timur ke barat, yaitu bagian depan menghadap ke timur dan sisi dalam atau belakang yang sakral berada di barat. Arah Barat mencerminkan upaya masyarakat Aceh untuk membangun garis imajiner dengan Ka'bah yang berada di Mekkah.
Selain bangunan rumah, di lokasi ini kita juga bisa melihat beberapa benda tradisional dan bangunan masyarakat Aceh. Ini beberapa di antaranya:
1. Kroeng
Kroeng dalam bahasa Indonesianya karung adalah tempat untuk menyimpan padi. Berjumlah tiga buah dan berada di halaman rumah.
2. Balai
Kamu bisa menikmati pemandangan alam sekitar dengan bersantai di balai yang ada didalam kompleks. Hiruplah udara segar khas pedesaan yang bebas polusi, dibalai ini kamu bisa juga menyantap makanan untuk mengobati perut yang mulai keroncongan.
3. Monumen
Monumen ini dibangun untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa Cut Meutia atas kegigihannya melawan Belanda. Monumen tersebut juga bertuliskan kisah singkat tentang perjuangan Cut Meutia melawan penjajah semasa hidupnya.
Ok guys jangan lupa terus pantau tentang kami di http://www.republikkom.net
Penulis : Cut Sira Novita & Nurfarhati Mukarramah
Foto : Cut Sira Novita & Nurfarhati Mukarramah
Friday, May 24, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment