Advertise

 
Monday, June 3, 2019

LAMAK BANA !!! LANGKITANG, KULINER KHAS SUMATERA BARAT

0 comments




Foto by : Rivana Izzati Syahra



 Assalamualaikum
Haii sahabat kuliner
Balik lagi bersama kami Republikkom dalam segmen Kuliner time!
Jadi temen-temen udah pada pernah jalan-jalan ke Padang belom nih? Udah berapa macam makanan khas padang nih yang dicoba ? apa udah semua makanannya dicoba?
Kalo udah, pasti nggak asing lagi dong dengan makanan khas Padang yang namanya Langkitang cucuik
Yaps, makanan ini adalah salah satu olahan makanan khas daerah Sumatera Barat. Langkitang adalah olahan makanan yang berbahan dasar langkitang. Pada tau gak sih langkitang itu apa? Sebagain info, Langkitang adalah sejenis siput yang hidup di danau ataupun di air sungai. Namun untuk menemukan hewan sejenis siput ini tidaklah mudah. Kita memerlukan usaha untuk mencarinya karena langkitang ini bersembunyi dibalik batu. Cangkangnya hitam dan memanjang, sebesar kelingking. Langkitang ini diolah dengan cara digulai kering dengan santan kental dan cabai hijau sehingga kuahnya tinggal sedikit.Bumbu dan santannya semua meresap ke dalam cangkang langkitang, yang ujungnya sudah dipotong. Jadi rasanya gurih dan lezat dengan aroma gulai yang wangi dan tidak berbau lumpur. Rasa pedasnya juga hanya selayang karena menggunakan cabai hijau sehingga warna kuahnya juga kuning kehijauan. Cara makannya juga unik. Langkitang yang sudah digulai ini disedot, dan ini perlu beberapa kali latihan, tapi tidak sulit. Langkitang ini dijual dalam baskom besar dan ditakar dengan gelas, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik.
Selain langkitang cucuik, ada pula makanan pendamping makanan ini yaitu Pensi. Pensi adalah  kerang air tawar yang banyak terdapat di Danau Maninjau. Terdapat di dasar perairan danau yang dangkal. Pensi ini bentuknya seperti kerang mini, cangkangnya dua dan simetris berwarna cokelat.  Makanan pensi ini biasanya hanya ditumis dengan bumbu ringan, seperti bawang, daun bawang, dan daun seledri, dengan kuah berlimpah. Rasa kuahnya segar dan khas karena pensi ini banyak mengandung zat kapur dari cangkangnya. Cara memakannya lebih gampang dari menyedot langkitang. Tinggal diemut dengan cangkang hingga dagingnya yang putih keluar atau diambil daging pensinya dengan tangan dan dimakan bersama kuahnya yang segar.
Dan tak ketinggalaan olahan pendamping selanjutnya adalah kerupuk mie. panganan ini memiliki nama karupuak leak, karupuak mie, atau karupuak kuah sate. Ada banyak nama dalam banyak versi, sebab jajanan berupa kerupuk yang disiram kuah sate kemudian diberi mie pada bagian atasnya ini memang tersebar di berbagai daerah di Sumatera Barat. Rasanya renyah dan gurih, tetapi kelamaan kerupuk akan lembek karena kuah sate yang disiramkan ke atasnya. Konon, dinamakan karupuak leak karena ketika memakannya, kemungkinan besar seseorang akan menjadi berantakan atau ketumpahan kuah sate. Tumpah dalam bahasa Minang disebut juga baleak oleh karena itu sebagian orang menyebutnya karupuak baleak.
Oke temen-temen sekian dulu ya bahasan kita hari ini.
Jangan lupa mencicipinya saat berkunjung ke Sumatera Barat ya
Wassalamualaikum

Penulis : Ainatul Ummah, Lala Syafira Ramadhani
 
republikkom © 2014 | Designed By Blogger Templates